Usai KKN.....
3 April 1999 KKN telah usai dan aku kembali menjalani rutinitas di kampus. Namun kebersamaan dengan teman-teman KKN masih terus berlanjut. Kami sering kumpul bersama, saling mengunjungi tak memandang jauh dekatnya kampus 2 dan kampus 3 juga saling telephon. Untuk mengobati rasa kangen pernah kami mengadakan reuni kecil dengan mengunjungi Desa Belung hingga malam hari dilanjutkan berwisata ke Bromo. Namun seperti biasa, aku selalu mabuk kendaraan, begitu pula saat sepanjang perjalanan menuju Penanjakan, aku selalu mabuk hingga badan terasa lemas. Seperti pahlawan kesiangan Yusuf selalu menyediakan kresek untuk setiap muntahan yang selalu aku keluarkan (hehehehe.......menjijik kan ya) padahal banyak teman lain seperti Rida dan Irma yang lebih perhatian padaku.
Sejak reuni kecil itu Yusuf selalu rajin datang ke tempat kostku. Seperti anak yang selalu rajin berangkat ke sekolah, pagi siang sore dan malam hari dia selalu menampakkan batang hidungnya di tempat kostku. Sampai semua penghuni kost As Sakinah hafal betul, apalagi ada julukan buat dia yaitu TPI=Tamu Paling Isuk hehehee......setiap ada yang ketuk pintu pagi-pagi, teman-teman di kost selalu teriak "Mbak Udiiiiiinn...." lalu dilanjutkan dengan jargon televisi swasta yang diplesetkan "TPI........Tamu paling Isuk" setelah itu mereka tertawa terbahak-bahak. Jujur aku katakan, sebenarnya risih juga tiap hariiiiiiiiiiiiiiiiiiii disamperin ma seorang Yusuf. (waktu di kost-an teman-teman memanggilku "Dian Udin" maka jadilah aku hanya dipanggil Udin)
Entah sudah yang keberapa puluh kali seorang Yusuf selalu datang ke kost. Yang kadang membuatku sebal udah ganti baju panjang+jilbab ternyata dia ke kost hanya untuk bertanya "lagi ngopo ?" jiiiaaaahhhhhh.........benar-benar membuatku mangkel mode on. Bila akan berangkat ke kampus pun dia selalu telephon atau mengetuk pintu kost hanya untuk bilang "aku arep ning kampus sik yo" hayyyaaaaahhhhhhh emang aku ortunya (batinku dalam hati).
Tapi itulah seorang Yusuf, selalu berusaha perhatian ke aku padahal aku sendiri tidak begitu respek dan lebih menikmati kesendirianku. Namun bila malam tiba aku selalu introspeksi diri, apa yang telah ku perbuat selama satu hari, dan seperti biasa aku teringat kembali dengan cintaku dimasa lalu. Tapi ya sudahlah, semua telah berakhir dan aku selalu terngiang dengan mimpiku disuatu malam. Sepertinya mimpi itu merupakan suatu jawaban dari Yang Maha Kuasa "dia bukan jodohmu" dan kata-kata ini terulang hingga tiga kali persis ditelingaku. Subhanallah, Ya Robb berikan aku kekuatan untuk menghapus semua cintaku di masa lalu. Biarlah semua menjadi kenangan indah meski rasa benci dan cinta selalu berkecamuk dalam hati. Tak mungkin lagi aku mengemis dan meng-iba hanya karena cinta kepada manusia. Tak mungkin lagi aku bisa mencintai orang yang telah mengkhianati semua rasa yang aku titipkan kepadanya. Berilah hamba kekuatan dalam menjalani perjalanan hidup berat ini. Ya Allah, semoga peristiwa demi peristiwa dapat aku lalui dengan baik dan aku menjadi seorang Dian yang lebih sabar, taft, lebih ikhlas menghadapi setiap ujian dan cobaan.
Hari-hariku........
Berhari-hari dekat dengan seorang Yusuf aku mulai mengenal sifat dan kebiasaannya. Berbeda dengan cowok lain yang aku kenal, seorang Yusuf lebih tegas dan lugas disamping punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Dari segi agama standart-lah, yaitu sholat fardhu n sunnahnya baik/tertib disamping bisa baca Qur'an. Tapi entah mengapa sepertinya aku sudah mati rasa terhadap laki-laki. Sulit menumbuhkan rasa cinta yang terlanjur mati, sulit untuk kembali mempercayai laki-laki meski teman-teman KKN dan teman se-kost bilang tidak semua laki-laki sama mbak. Aaahh, kenyataannya sulit menumbuhkan rasa cinta terhadap laki-laki, apalagi terhadap seorang Yusuf yang getol banget ngedeketin aku. Nembaknya aja diatas motor dan gak ada kata cinta yang terucap yang ditujukan ke aku. Romantis ??? jauuuhhhhhh gak ada romantis-romantisnya dari sosok seorang Yusuf.
Mulai perhatian.......
Lama aku perhatikan seorang Yusuf, ternyata dia laki-laki unik yang aku kenal. Eeeemmmm atau karena aku anak sosial dan dia eksak yach, atau karena dia orang kudus-demak yang ceplas ceplos dan aku orang madiun berdarah jateng yang lebih kalem (kata sbagian orang). Atau karena kita sama-sama korban the first love yang sampai kapanpun kenangan itu gak bisa hilang heheheee.........bisa jadi iya.
Setiap hari selalu kupanjatkan do'a untuk orang-orang terkasih, ortu, saudara2 juga teman-teman tak lupa aku senantiasa memohon ampun atas segala salah dan khilaf pun memohon kekuatan iman dan islam dalam setiap cobaan dan ujian yang aku hadapi. Satu lagi pintaku, semoga Allah memberikan jodoh yang terbaik untukku......
Namun semakin kesini kenapa seorang Yusuf jadi makin sering ngapel, teman kuliah enggak satu jurusan juga enggak. Tiap hariiiiiiiiiiiiiii mesti dateng ke kost, jadi heran dan mikir. Apa ini pengganti cintaku ya ?? Tapi aku masih trauma, apalagi seorang Yusuf sama persis dengan mantanku dulu yaitu seorang Leo, yang terkenal kaku, sedikit egois tapi tanggung jawab. Bila dilihat dari sisi spiritual memang ada nilai lebih tapi di sisi lain ???? Ya sudahlah, tak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Seorang Yusuf selalu perhatian kepadaku dimanapun dan kapanpun. Namun kadang aku bersikap acuh tak acuh menanggapi perhatiannya. Aku takut terlalu memberi harapan padanya, meski seperti tanpa sadar terkadang aku juga memberikan perhatian padanya.
12 April 1999
Di suatu malam saat berada di teras kost-kostan entah tanpa dinyana mulut ini nyelonong ajah, "eh Suf, emang tawaranmu itu masih berlaku?". Seorang Yusuf yang tadinya menunduk, reflek melihat ke arahku dan akupun langsung berkata "yow wes aku trima" (hahahaaaa...........gak romantis blaaazzz) tapi itulah kenyataannya.Sejak malam itu dia panggil aku "dik" dan aku panggil dia "mas".
Banyak halangan dan rintangan yang mewarnai perjalanan cinta kami yang masih seumur jagung. Yang lebih mengejutkan yaitu datangnya cintaku dimasa lalu. Tiba-tiba saja sore itu ia datang setelah pertemuan terakhir kami di Kebumen saat meninggalnya Eyang Saebani (kami memang masih kerabat dekat meski tak sedarah). Aku sendiri heran dengan kedatangannya yang begitu tiba-tiba. Inilah ujian cintaku yang seumur jagung dengan mas Yusuf. Pertemuan sore itu dengan sang mantan membuatku dilema, bagaimana sikap yang harus aku tunjukkan pada sang mantan. Tak bisa dipungkiri rasa itu masih ada, namun bila teringat bagaimana dia menduakan cintaku rasa benci dan marah campur aduk jadi satu. Aku berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja. Di depannya aku bersikap sebagai saudara yang jarang ketemu, tak lebih dari itu meski detak jantung tak berdegup seperti biasa terasa lebih cepat dan tak bisa diatur. Setelah bicara basa basi dia mulai mengutarakan maksud kedatannya ke Malang untuk menemuiku. Dia ingin kembali, kembali bersamaku seperti wasiat ibunya sebelum meninggal. Aku tahu ibunya begitu menyayangi aku, aku telah dianggap anaknya sendiri. Namun untuk memenuhi wasiat itu...........aku tidak bisa.
Kejadian sore yang mengejutkan itu aku ceritakan pada mas Yusuf saat ba'da isya' dia datang ke kost-an. "Kalau kalian mau balik-kan lagi silahkan, tidak apa-apa," jawabnya enteng. Tapi aku kekeh pada pendirianku, terhadap cintaku yang seumur jagung. Hal ini terjadi tak hanya satu kali, aku dan sang mantan sering ketemu dan kadang makan bareng. Entah kenapa mas Yusuf tak pernah marah meski tahu keberadaan kami.Yang lebih membuatku bertahan dengan mas Yusuf adalah dia tetap memberikan kesempatan ke aku untuk balikan lg dengan sang mantan kapan saja sebelum ada janur kuning melengkung. Bagaimana aku bisa ?? Aku tak kan mampu menyakiti hati mas Yusuf karena aku tahu bagaimana rasanya disakiti.........
Perjalanan cinta kami yang berliku selama 5th akhirnya sampai juga di pelaminan. Kami menikah pada hari Minggu, 01 Agustus 2004 di Madiun. Sedang sang mantan telah menikah 1th sebelumnya yaitu th 2003.
 |
bersama teman-teman |